Mendadak Serta
Emosional Bukan Kebijakan Baik Dalam Penutupan Pasar Kliwon
Kudus- Ahmad Fikri sebagai
koordinator lemabaga swadaya masyarakat (LSM), mengkritik kebijakan pemkab
kudus terkait penutupan pasr kliwon sebagai pencegahan penyebaran COVID-19.
Menurutnya penutupan pasar
kliwon secara mendadak dan emosional bukanlah menjadikebijakan yang baik. Ada
sejumlah pihak yang dirugikan terutama para pedagang kecil.
“justru kami mempertanyakan,
pera pegawai pasar sejauh ini, apakah sudah maksimal dalam mengingatkan
prosedur protocol di sekitar pasar,”ujar fikri kepada media ini, kamis
(04’06/2020) petang.
Pernyataan itu keluar
menyusul adanya sejumlah pesan dari sejumlah pedagang yang sudah mempersiapkan
dagangannya sehingga harus dikemanakan daganganya seperti pedagang tempe.
“Lalu nasib
pedagang-pedagang non konveksi bagaimana? Ketika keputusan ini di ambil
mendadak.” Terangnya.
Menurut dia keputusan ini
harus disosialisasikan terlebih dahulu kepada pedagang makanan yang masa
usianya pendek, seperti komoditas tempe,tahu dan makanan sejenisnya.
Sementara itu Kepala Bidang
(Kabid) Pasar Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Albertus Haris Yunanto,
permintaan ditutup pasar kliwon langsung dari Plt Bupati Kudus HM Hartopo.
“Permintaan langsung dari
Pak Plt(HM Hartopo) setelah dilakukan evaluasi,”ungkapnya kamis(4/6)
Ditutunya pasar kliwon,
lanjut Haris, bias menjadi evaluasi bersama untuk menerapkan protocol kesehatan
Covid-19. Hal tersebut penting mengingatkan pemerintah Kabupaten Kudus sedang
mempersiapkan New Normal.
“Yang ditutup pasr kliwon
saja. Untuk pasr yang lainnya tidak, pasar tradisional yang lain masih tetap
beroprasi seperti biasa,”pungkas dia.
(Sumber:Isknews.com/Muhammad
Rif’an,1740210054)
0 Komentar