Mahasiswa Komunikasi
Penyiaran Islam sebanyak 31 orang melakukan kunjungan ke iNews TV Semarang Jawa Tengah
dalam rangka tugas pembelajaran Praktik micro penyiaran, (26/2/2020). Memasuki gedung pada pukul
09.30 mahasiswa KPI langsung diarahkan masuk ke lantai 3 yang di pandu oleh
mbak dewi selaku staf iNews TV untuk menyaksikan siaran berita langsung yang di
bawakan oleh Anchor Maria Anatasya. INews TV Semarang merupakan salah satu
stasiun tv regional yang seinduk dengan MNC TV,
GTV, dan RCTI. Selain beberapa program lokal, iNews Semarang juga menayangkan
program-program berkelas nasional yang merupakan hasil kerjasama dengan iNews
Jakarta. Sedangkan iNews TV Semarang mempunyai jadwa siaran secara live hanya 2
jam dalam sehari.
Dewi mengatakan bahwa
setiap wartawan tidak hanya mengirimkan naskah namun juga gambar yang ada
dilokasi. sebelum ditayangkan berita dipilih terlebih dahulu oleh pihak korda
(koordinator daerah). "Semua berita melalui proses editing naskah dan
audio visual sebelum masuk ke control room untuk diputar pada saat live. Paling
banter menayangkan 10 berita, sisanya bisa ditayangkan pusat. tergantung news
value," kata Dewi.
Dalam proses persiapan
live seorang anchor harus mempersiapkan diri untuk tampil di depan kamera. Memahami
berita yang akan disajikan agar dapat mengatasi jika ada kendala teknis seperti
telepromter mati dan “ngadat”.
Setelah berkeliling di
kantor dan studio iNews TV, mahasiswa KPI melanjutkan perjalanan selama 30
menit untuk kunjungan media sekaligus observasi di Jawa Pos Radar Semarang.
Kunjungan tersebut dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Hukum dan Etika
Media Massa dan Produksi Media Online dan Cetak.
Radar Semarang
merupakan bagian dari Jawa Pos Group yang memiliki sirkulasi yang tersebar di
wilayah eks karesidenan Semarang, Pekalongan, dan sekitarnya.
Ida juga menceritakan
tentang pengalaman beliau selama 20 tahun di redaksi sebagai jurnalis di
lapangan hingga menjadi redakstur pelaksana yang menangani kasus terkait dengan
pemberitaan di medianya. "Wartawan tidak kebal hukum. misal Radar Semarang
pernah dilaporkan karena pencemaran nama baik oleh klien. kami selesaikan
secara internal kekeluargaan," paparnya.
Saat ini sekitar 30
wartawan tersebar di wilayah Karesidenan Semarang dan sekitarnya yang setiap
hari mengirimkan berita untuk mengisi rubrikasi. Selain platform media cetak,
Jawa Pos Radar Semarang juga mempunyai platfom digital untuk melayani pembaca
lebih luas. Ida Nur Layla menambahkan, wartawan harus dapat menyesuaikan dengan
platfom medianya. "Di media cetak, penulisan harus lengkap dan detail,
beda dengan online yang sekilas. Kami punya panduan khusus atau buku saku
penulisan berita dan perwajahan," jelas Ida.
Jawa Pos Radar Semarang
menerapkan sistem putus yaitu bagi agen yang sudah membeli koran apabila tidak
habis terjual maka tidak bisa dikembalikan lagi ke pihak Jawa Pos Radar
Semarang jadi yang menanggung kerugian pihak agen
Dengan adanya kunjungan
media di iNews TV dan Jawa Pos Radar Semarang ini, diharapkan mahasiswa KPI
melihat secara langsung proses produksi berita dimulai dari pra produksi,
produksi dan pasca produksi. Dengan begitu mahasiswa KPI sudah memiliki gambaran
ketika mereka akan terjun di dunia jurnalistik. (Miqdad Niazi 1740210045)
0 Komentar