Gemblong Simbol Pernikahan
Moment pernikahan dan budaya yang terkandung di dalamnya selalu menarik
untuk dibahas. Mengingat bahwa Indonesia memiliki ragam kebudayaan yang
beraneka ragam sehingga terdapat pula ragam adat pernikahan. Tak hanya busana
dan adat istiadat yang berbeda, sajikan makanan di setiap pernikahan ternyata
juga berbeda dan mengandung makna tersendiri.
Pernikahan adat Jawa sendiri, ada beberapa makanan yang wajib ada karena
memiliki makna dan doa tertentu. Makanan tersebut adalah makanan yang terbuat
dari beras ketan seperti halnya gemblong, jadah, jenang (dodol) dan lemper.
Masing-masing makanan ini memiliki filosofi yang begitu menarik dan mengandung
makna yang dalam. Sifat beras ketan yang lengket, diharapkan bisa menjadi
pelajaran bagi setiap pengantin agar keduanya juga senantiasa lengket atau
memiliki hubungan erat dan susah dipisahkan. Salah satu makanan yang terbuat
dari ketan adalah gemblong.
Gemblong adalah salah satu kue tradisional di nusantara, sepintas tak
ada yang istimewa dengan kue ini namun dibalik kesederhanaannya itu mengandung
makna yang berbeda ketika dibuat untuk prosesi lamaran maupun pernikahan. Gemblong
berwarna putih susu dan bertekstur kenyal, lengket dan cukup liat. Gemblong ini
memiliki cita rasa yang gurih karena terbuat dari beras ketan yang dicampur
dengan santan dan garam sehingga memperkuat cita rasa gurih di dalamnya.
Proses pembuatan gemblong ini terbilang cukup mudah namun memerlukan
tingkat kesabaran ekstra untuk membuatnya. Pertama, beras ketan di rebus dulu
hingga masak sembari di beri santan dan garam secukupnya. Setelah masak
kemudian ketan di letakkan di wadah tumbuk yang telah dilapisi dengan plastik
dan sedikit minyak goreng supaya tidak lengket. Setelah itu, ketan ditumbuk
hingga kalis. Proses menumbuk ini memerlukan tenaga yang ekstra karena untuk
membuat ketan menjadi kalis memerlukan waktu penumbukan kurang lebih satu jam.
Tingkat tekstur gemblong ternyata juga memiliki arti yang berbeda,
ketika gemblong yang telah ditumbuk bertekstur kalis dan lembut itu berarti
pasangan pengantin ini memiliki sifat penyabar dan lemah lembut. Sebaliknya,
jika gemblong bertekstur kasar maka berarti pasangan pengantin ini bersifat
pekerja keras.
Terlepas dari semua itu, proses pembuatan makanan ini yang lama dan
butuh kesabaran ekstra serta memerlukan kerja sama beberapa orang, menjadi
pelajaran agar pasangan pengantin saat menikah nanti tidak mudah putus asa
dalam membangun dan mengarungi rumah tangga yang pastinya memiliki berbagai
rintangan yang berbeda-beda. Diharapkan kedua pasangan pengantin selalu bekerja
sama dan saling support antara satu dengan lainnya dalam menghadapi setiap
masalah.
Uuli Kufita Imtikhana
(1740210039)
0 Komentar