“Crosshijaber”, Gaya atau Melawan Arus ?

            Laki-laki memakai hijab dan cadar-foto: google/halloindo

Pria berpenampilan menggunakan hijab jadi sensasi setelah akun Twitter @lnfinityslut mengunggah thread tentang keberadaan crosshijaber. Sekumpulan pria yang senang berpenampilan layaknya perempuan bahkan mereka mengenakan hijab bergaya syar'i lengkap dengan cadar. Crosshijaber juga memiliki komunitas di media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Dari beberapa Instastory, terlihat foto wajah pria mengenakan gamis, hijab panjang dan  juga  memakai cadar. Bahkan, ada dari komunitas ini berani memasuki tempat yang dilarang bagi pria seperti tempat wudhu, area tempat shalat wanita, dan  toilet masjid.

Crosshijaber diambil dari kata crossdressing yakni aksi mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan jenis kelamin bawaan dari lahir. Ide ini bermula dari ketidaknyamanan seseorang dengan identitas seksualnya karena trauma di masa lalu.

Mengenakan pakaian tidak sesuai jenis kelamin bawaan dari lahir bukan hal baru. Sejak ratusan tahun silam, perilaku bertukar penampilan muncul di berbagai negara. Alasannya beragam. Seperti, tahun 1450-1553 di Inggris. Isu crossdressing sudah mencuat. Bahkan crossdressing tak hanya kaum pria tetapi juga wanita. Pada era tersebut, tercatat 13 wanita dihukum karena crossdressing.

Istilah crossdressing tak sama dengan kondisi transgender. Ini tujuannya beragam. Tidak hanya penyamaran dalam melakukan tindakan kriminal. Seseorang melakukan crossdressing juga sebagai hiburan atau ekspresi diri semata. Hingga untuk mendapat kepuasan seksual.

Crosshijaber berbeda dengan transgender, yang lebih berorientasi pada perbedaan jenis kelamin bahkan melakukan transformasi dengan terapi hormon atau operasi kelamin.

Salah satu selebriti internasional yang sering kepergok melakukan crossdressing adalah Harry Styles, salah satu anggota Boy band One Direction. Dia pernah mengenakan jumpsuit wanita berwarna hitam yang dihiasi renda serta frills, pada ajang Met Gala 2019. Styles melengkapi penampilannya kala itu, dengan giwang mutiara pada telinga kanannya. (Berbagai Sumber / Lutfi Tria Maharani-1740210046)